Menemukan Cinta yang Suci
Berikut ini adalah kisah seorang
pemuda yang mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala sesaat sebelum berbuat
kemaksiatan. Keteguhan hatinya untuk tidak melanjutkan berbuat maksiat membuat
orang lain tersadar pula akan dosa-dosanya dan bertaubat. Keteguhan hatinya membuat
seorang yang berkubang dengan maksiat dan syahwat menjadi menemukan cinta yang suci.
Dahulu kala, ada yang menyebutkan
pada masa Bani Israel..ada seorang wanita pelacur yang sangat cantik, tak
seorang wanita pun yang mampu menandingi kecantikannya. Siapa yang ingin
menjamahnya, maka dia harus membayar seratus dinar.
Suatu hari, ada seorang pemuda yang
sempat memandang wanita pelacur yang cantik itu. Langsung saja hatinya tertawan
pada wanita tersebut. Dia pun lalu berkeinginan bisa berduaan dengan wanita
itu. Maka ia pun bekerja dengan giat, dan menabung hasilnya hingga seratus
dinar. Setelah itu, pemuda tersebut menemui wanita itu dan berkata, “Engkau telh
membuat hatiku tertawan. Maka aku pergi, bekerja dan menabung hingga aku bisa mengumpulkan
uang sebanyak seratus dinar”.
“Serahkan saja uang itu kepada yang
mengurusi aku”. Kata wanita pelacur tersebut. Setelah urusan selesai, wanita tersebut
berkata kepada pemuda tadi “Masuklah!” Wanita tersebut mempunyai sebuah rumah yang
tinggi dan indah, tempat tidurnya terbuat dari emas. “Mari kesini!”
Tatkala pemuda tersebut telah
duduk berdampingan dengan wanita tersebut dengan tingkah layaknya seorang pengkhianat,
maka tiba-tiba saja pemuda tersebut teringat akan kedudukannya dihadapan Allah
Ta’ala. Langsung dia menggigil dan gejolak birahinya menjadi padam. Lalu berkatalah
ia kepada wanita pelacur itu, “Biarkan aku keluar dan pergi dari tempat ini,
dan uang seratus dinar tetap menjadi milikmu”. Kata sang pemuda.
“Apa yang terjadi dengan dirimu? Dulu
kau katakana bahwa kau melihat diriku dan terpesona kepadaku, lalu kau pergi,
bekerja dan menabung hingga mampu mengumpulkan uang seratus dinar. Tatkala engkau
sudah akan bisa menjamahku, justru kau berbuat begini?”
“Aku berbuat begini karena aku
takut berpisah dengan Allah dank arena aku ingat kedudukanku dihadapan-Nya.”
Jawab pemuda tersebut.
Tak disangka-sangka wanita tersebut
malah terkesan dengan ucapan pemuda tadi. Dan jadilah ia memimikirkan
dosa-dosanya dan menyesalinya. “Jika yang engkau katakan itu benar, berarti
kaulah yang pantas menjadi suamiku,” kata wanita tersebut..
Namun sang pemuda tersebut tetap
saja takut kapada Allah Ta’ala dan memilih untuk segera keluar dari tempat itu.
“Biarkan aku keluar dari tempat ini.” Kata pemuda itu.
“Tidak bisa, kecuali setelah
engkau berjanji kepadaku untuk menikahiku,” kata wanita pelacur itu
“Biarkan aku keluar terlebih
dulu!” Kata pemuda tersebut mempertahankan keinginannya.
“Engkau harus bersumpah kepada
Allah, bahwa jika aku menemuimu engkau mau menikahiku.” Pinta wanita pelacur tersebut
penuh harap.
“Bolehlah kalau begitu.” Kata sang
pemuda.
Wanita pelacur tersebut kemudian menyerahkan
pakaian sang pemuda, lalu pemuda itu pun keluar dari rumah pelacur dan pulang
kembali ke negerinya sendiri meninggalkan wanita pelacur cantk tersebut. Sedangkan
wanita pelacur itu masih memikirkan ucapan pemuda tadi, merenungi dunia maksiat
yang telah dijalaninya, dan memikirkan dosa-dosanya dengan penuh penyesalan.
Akhirnya, wanita pelacur itu pun
pergi ke negeri pemuda tersebut. Ia berusaha mencari sang pemuda yang ucapannya
telah menyadarkan dirinya. Wanita tersebut berusaha mencari identitas sang
pemuda, ia menanyakan nama pemuda tersebut dan alamatnya, hingga akhirnya
wanita itu mendapatkan identitas pemuda tersebut secara lengkap.
Lalu, ada seseorang yang datang kepada
pemuda tersebut mengabarkan perihal seorang wanita cantik yang mencari dirinya,
“Ada seorang malaikat wanita yang datang dan menanyakan dirimu.” Si pengabar
berita tersebut mensifati wanita cantik tersebut sebagai malaikat, saking
cantiknya wanita tersebut.
Begitu pemuda melihat kedatangan
wanita cantik mantan pelacur di hadapannya, maka dia langsung pingsan dan
seketika itu pula dia meninggal dunia, jatuh di pelukan tangan wanita cantik tersebut.
Maka wanita itu pun bertanya
kepada orang-orang disekitarnya, “Apakah dia tidak mempunyai seorang kerabat
pun?”
Seseorang menjawab, “Dia mempunyai
saudara laki-laki yang sangat miskin.”
Maka, wanita cantik mantan
pelacur itu pun mendatangi saudara si pemuda yang telah meninggal tadi. Wanita itu
berkata kepada saudara sang pemuda, “Aku akan menikah denganmu karena cintaku
kepada saudaramu.” Akhirnya menikahlah mereka dan dikaruniai anak.
Sumber : Taman Orang-Orang Jatuh
Cinta, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Darul Falah dinukil dari majalah Elfata dengan
sedikit perubahan.