Nyapu di Siang Bolong, Bikin Cepat Duda atau Janda?
Sore itu Mas Ahmad yang belum lama menikah main ke rumah. Terus dia langsung bercerita tentang kejadian yang baru saja dia alami di rumah sang mertua.
Saat melihat sampah yang berserakan di halaman rumah, Mas Ahmad yang terbiasa menjaga pola hidup bersih itu segera memutuskan mengambil sapu lidi. Belum selesai ia mengumpulkan sampah-sampah itu, tiba-tiba saja seorang tetangga yang usianya sudah paruh baya menegurnya.
Ibu paruh baya itu melarangnya menyapu halaman ketikan itu. Karena matahari sudah tinggi tepat di atas kepala alias siang hari. Mas Ahmad pun hanya menjawab, “Iya Bu” sambil tersenyum. Tapi tetap saja ia teruskan menyapunya.
Tak lama kemudian, ibu tadi menghampirinya, lantas melarangnya dengan nada yang lebih tinggi. Seolah-olah di khawatir. Jawaban Mas Ahmad pun masih sama. Dan tetap saja ia teruskan kegiatan menyapunya.
Melihat kata-katanya tak digubris, ibu itu langsung masuk ke dalam rumah mertua Mas Ahmad, meminta agar kakak iparnya melarangnya. Akhirnya, sang kakak itu menemuinya dan menjelaskan keyakinan yang masih dipegang sebagian masyarakat setempat.
Katanya, “Menyapu di siang hari itu, kalau laki-laki bikin cepat duda. Kalau perempuan cepat jadi janda”
Apa boleh buat. Sapu pun ia taruh dengan terpaksa. Kedengarannya aneh bin ajaib. Entah darimana keyakinan itu muncul. Kok menyapu ada kaitanya dengan umur manusia. Bukannya masalah umur dan rizki manusia sudah ditentukan oleh Allah sejak ia masih di alam rahim?
Kalau keyakinan itu benar adanya, maka yang pertama kali kerepotan adalah para pekerja penyapu jalan dinas kerbersihan kota. Masalahnya, mereka dari pagi sampai siang bahkan menjelang sore masih tetap menyapu jalan maupun taman kota. Capek deh ...
Barangkali masih bisa kita terima, kalau ibu tadi meminta menghentikan menyapu halaman, karena adzan Dzuhur sudah berkumandang. Agar segera menyiapkan diri untuk memenuhi panggilan adzan tersebut. Jadi alasanya bukan karena ini dan itu. Itu baru masuk akal.
Tak ada satu ayat al-Qur’an maupun hadits Nabi yang melarang seseorang menyapu di siang hari. Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW ini sudah sangat sempurna. Bahkan paling sempurna dibanding ajaran-ajaran manapun.
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Jadi, sebagai muslim yang telah ridha menjadikan Allah sebagai Tuhannya, islam sebagai agamanya serta Muhammad sebagai nabinya, jangan menambah-nambah ajaran Islam yang telah sempurna ini dengan keyakinan-keyakinan yang tak jelas kebenaran dan asal-usulnya.
Waspadalah! Waspadalah! Jangan kotori akidah dengan debu-debu katanya.