Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beginilah Cara Arab Saudi Memuliakan Ulama NU


Bagi kalangan Nahdhiyin, utamanya akar rumputnya, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang menjadi ‘musuh’ pemikiran Islam mereka. Sebab, negeri yang menjadikan Salafi sebagi ideologi negaranya itu dikenal memiliki ulama-ulama yang menyatakan tradisi-tradisi warga NU yang sudah mengurat mengakar sebagai perbuatan bid’ah.

Namun, secara makro, hubungan antara ormas Islam terbesar di Indonesia itu dengan pemerintahan Arab Saudi terbilang cukup baik. Sebagai negara kaya, Arab Saudi seringkali memberikan bantuan finansial kepada berbagai ormas, baik resmi maupun tokoh-tokohnya. Namun hal ini tidak selalu diangkat ke media, sehingga dalam pandangan warga Nahdhiyin, yang nampak hanyalah perselisihan di antara mereka semata.

Bahkan, sebagian tokohnya kerap menghujat Wahabisme sebagai ideologi berbahaya dan transnasional

Salah satu contoh keengganan Arab Saudi mempublikasikan bantuan adalah penuturan seorang sumber di Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta adalah bahwa pemerintah Arab Saudi memberikan bantuan pengobatan terhadap almarhum KH Sahal Mahfudz, tokoh Rais Syuriah Nahdlatul Ulama (NU).

 Ahmad D Bashori, konsul haji di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah Arab Saudi mengisahkan, “Ketika almarhum sakit, Saudi menawarkan tiga hal kepada beliau, yaitu berobat ke Saudi, berobat ke rumah sakit mana saja di dunia, atau berobat di rumah sakit Indonesia yang semua pembiayaannya ditanggung pihak kerajaan.”

Dengan berbagai pertimbangan, almarhum memilih opsi ketiga di mana seluruh pengobatan selama sakit ditanggung Kerajaan Saudi.

“Cerita ini belum pernah diungkap kecuali setelah beliau wafat dan itu pun kepada kalangan terbatas. Bisa jadi almarhum bukan satu-satunya orang di Indonesia yang mendapatkan kebajikan `tanpa pamrih’ Saudi,” pungkasnya.

Sumber : Fimadani