Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memaafkan itu Mulia, Meminta Maaf itu Kesatria


Orang yang paling sabar di antara kita adalah orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain padahal dia berkuasa atau mampu untuk membalasnya.

Memaafkan merupakan sifat terpuji dan bagian dari akhlak mulia yang telah diperintahkan oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla pada para nabi serta hamba -Nya. Berdasarkan firman Allah tabaraka wa ta’ala:

قال الله تعالى:﴿خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (QS al-A’raaf: 199).

قال الله تعالى:﴿فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۚ

“Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah”. (QS asy-Syuura: 40).

Dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriyawatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

“Tidaklah sedekah itu mengurangi dari harta sedikitpun. Tidaklah ada seseorang yang memberi maaf pada orang lain melainkan itu kemulian baginya, dan tidaklah ada seorang hamba yang tawadhu kecuali Allah akan angkat derajatnya“. HR Muslim no: 2588.

Memaafkan orang lain tak semudah kelihatannya. Kadang, tangan telah berjabat, bibir telah mengatakan "Aku sudah memaafkanmu," tetapi bagaimana dengan hati kecil, apakah Anda telah memaafkan orang lain dengan tulus? Apakah Anda sudah merelakannya dan tidak akan mengungkit hal itu di kemudian hari? Sekalipun sulit, memaafkan adalah hal yang mulia, memaafkan adalah kemampuan yang bisa dilakukan setiap orang, termasuk Anda.

Pilihan terletak di tangan anda, jika anda memilih kebahagiaan, kemaafan adalah sesuatu yang indah sebaliknya jika anda lebih suka berdendam, jiwa anda tidak akan damai dan senantiasa sesak seolah-olah ada yang menusuk di dada.

Di dalam al-Quran, terdapat begitu banyak ayat-ayat tentang sifat yang mulia ini. Antaranya ialah: mendapat keampunan daripada Allah Subhanahu wa ta'ala. “..hendaklah mereka memaafkan serta melupakan kesalahan orang-orang itu; tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu? Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani”. (QS An-Nuur [24] : 22)

Mendapat ridha Allah Subhanahu wa ta'ala. “...sesiapa yang memaafkan (kejahatan orang) dan berbuat baik (kepadanya), maka pahalanya tetap dijamin oleh Allah (atas tanggungan Allah dengan diberi balasan yang sebaikbaiknya). Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berlaku zalim”. (QS Asy-Syura [42] : 40)

Ya Allah, Ketika kami melakukan kesalahan kepada orang lain, anugerahkanlah kekuatan untuk meminta kemaafan, dan manakala di waktu orang melakukan kesalahan kepadaku, anugerahkanku kekuatan memberi kemaafan.

Aamiin ya Rabb al 'aalamiin
Wallahul musta'an

MEMAAFKAN TIDAK MENGUBAH MASA LALU
TETAPI MEMPERMUDAH MASA DEPAN
Sumber